Pengabdian Masyarakat untuk Meningkatkan Kesadaran Gizi dan Mengurangi Angka Stunting pada Anak SD Inpres Naibonat

Authors

  • Yustinus Oswin Primajuni Wuhan Universitas Nusa Cendana
  • Yohanes TRMR Simarmata Universitas Nusa Cendana
  • Fransiska Aping Dangur Universitas Nusa Cendana
  • Nur Layla Astika Putri Universitas Nusa Cendana

DOI:

https://doi.org/10.55338/jpkmn.v5i2.3021

Keywords:

Stunting, Sosialisasi, Siswa, Telur omega, Pemenuhan gizi

Abstract

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak berusia dibawah lima tahun (balita) karena kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama di periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dari janin sampai anak berusia dua puluh tiga bulan. Prevalensi stunting di Nusa Tenggara Timur (NTT) sebesar 43,6 persen yang menunjukkan bahwa NTT merupakan provinsi dengan prevalensi stunting tertinggi di Indonesia. Faktor yang menjadi dasar terjadinya stunting adalah pendidikan dan pengetahuan serta faktor sosio ekonomi yang menyebabkan kurangnya pemberian makanan bergizi pada anak. Oleh karena itu,  peningkatan pengetahuan menjadi salah satu upaya yang dilakukan untuk menurunkan angka kejadian stunting. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah sosialisasi dan pembagian telur omega 3. Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan siswa-siswi Sekolah Dasar Inpres Naibonat tentang pentingnya pemenuhan gizi seimbang yang dapat mencegah terjadinya stunting. Kesimpulan yang diperoleh adalah peningkatan pengetahuan tentang stunting dan keterampilan pemenuhan gizi seimbang untuk mencegah stunting.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aditianti, Sudikno, Raswanti, I., Izwardy, D., & Irianto, S. E. (2020). Prevalensi dan Faktor Risiko Stunting pada Balita 24-59 bulan di Indonesia: Analisis Data Riset Kesehatan Dasar 2018. Penelitian Gizi Dan Makanan, 43(2), 51–64.

Ekawati, D. R. (2022). Kepatuhan Konsumsi Telur Balita Stunting Di Desa Bontokassi Kabupaten Takalar. The Compliance Of Egg Consumption For Stunting Toddler In Bontokassi Village Takalar RegencY. Universitas Hasanuddin.

Fadlilah, A., Susanto, E., Muthoharoh, H., Susila, I., Rozi, M. F., Afiyah, I. N., & Mahfudhoh, I. (2022). Sosialisasi Konsumsi Telur Fungsional Untuk Penderita Stunting Di Desa Deket Kulon Kabupaten Lamongan. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Nusantara, 3(2.1 Desember), 980–985.

Lestari, R. P., Haris, H., Fanani, M. Z., & Jumiono, A. (2021). Telur Omega-3: Proses Pembuatan, Pengamatan Kualitas, Foodborne Disease dan Manfaat Bagi Kesehatan. Jurnal Ilmiah Pangan Halal, 3(2 SE-Articles), 26–31. https://doi.org/10.30997/jiph.v3i2.9707

Nasir, M., Amalia, R., & Zahra, F. (2021). Kelas Ibu Hamil Dalam Rangka Pencegahan Stunting. Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan Nusantara (JPPNu), 3(2), 40–45.

Supariasa, I. D. N., Bakri, B., & Fajar, I. (2002). Penilaian status gizi. Jakarta: Egc, 5.

Suratri, M. A. L., Putro, G., Rachmat, B., Nurhayati, Ristrini, Pracoyo, N. E., Yulianto, A., Suryatma, A., Samsudin, M., & Raharni. (2023). Risk Factors for Stunting among Children under Five Years in the Province of East Nusa Tenggara (NTT), Indonesia. International Journal of Environmental Research and Public Health, 20(2), 1640.

Tarmizi, S. N. (2023). Prevalensi Stunting di Indonesia Turun ke 21,6% dari 24,4%. Kemenkes.

Wati, N. B., Kania, I., Purnawan, R. A., & Mufti, I. (2020). Partisipasi Masyarakat dalam Pencegahan Stunting di Kabupaten Garut. Dinamika: Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara, 7(2), 333–349.

WHO. (2017). Global nutrition Monitoring Frmaework Target 2025.

Wulandari, F. (2023). Cegah Stunting, Kemenkes Fokuskan Pada 11 Program Intervensi.

Downloads

Published

2024-05-20

How to Cite

Primajuni Wuhan, Y. O., TRMR Simarmata, Y. ., Aping Dangur, F. ., & Astika Putri, N. L. . (2024). Pengabdian Masyarakat untuk Meningkatkan Kesadaran Gizi dan Mengurangi Angka Stunting pada Anak SD Inpres Naibonat . Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Nusantara, 5(2), 2087-2091. https://doi.org/10.55338/jpkmn.v5i2.3021