Analisis Kekayaan Budaya di Kampung Pecinan Tambak Bayan Surabaya oleh Mahasiswa Inbound Universitas Negeri Surabaya
DOI:
https://doi.org/10.55338/jpkmn.v4i2.1026Keywords:
Kekayaan Budaya, Mahasiswa Inbound Universitas Negeri Surabaya, Kampung Tua, Kampung Pecinan Tambak Bayan, Budaya TionghoaAbstract
Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2022 merupakan sebuah program pertukaran mahasiswa dalam negeri yang dilakukan selama satu semester. Melalui program ini mahasiswa sebagai para penerus bangsa diajak untuk mendapatkan pengalaman belajar di perguruan tinggi terbaik di seluruh Indonesia. Melalui program ini juga mahasiswa akan mendapatkan pengakuan kredit hingga 20 SKS. Selain itu, mahasiswa juga dapat merasakan secara langsung mengenai keberagaman nusantara. Universitas Negeri Surabaya mengajak mahasiswa PMM mengenal kekayaan budaya yang ada di Kampung Pecinan Tambak Bayan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengeksplorasi aspek budaya yang khas di kampung pecinan tersebut. Pengumpulan data ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi dan menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa Kampung Pecinan Tambak Bayan memiliki tradisi dan upacara adat yang masih dijalankan dengan konservasi yang baik, serta bangunan-bangunan cagar budaya yang merupakan warisan berharga. Selain itu, kuliner khas Tionghoa juga menjadi salah satu daya tarik budaya yang mencerminkan identitas masyarakat Tionghoa di kampung ini. Artikel ini memberikan wawasan penting tentang kekayaan budaya di Kampung Pecinan Tambak Bayan Surabaya dan berkontribusi pada pemahaman dan pelestarian budaya lokal.
Downloads
References
Putra, R. D. W. (2016). Kajian Place Attachment di kampung pecinan Tambak Bayan Tengah, Kota Surabaya. Region: Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif, 7(1), 19-26.
(Ciputra, Ermawati, and Syaifudin 2019)Ciputra, Alfian Rizal Andre, Pitri Ermawati, and Syaifudin Syaifudin. 2019. “Pecinan Tambak Bayan Surabaya Dalam Fotografi Dokumenter.” spectā: Journal of Photography, Arts, and Media 3(1): 50–60.
Nuraini, D. A., & Tauran, T. (2023). POTENSI PENGEMBANGAN KAWASAN ALUN-ALUN CONTONG SEBAGAI KAWASAN WISATA KAMPUNG TUWO RELIGI KOTA SURABAYA. Publika, 1681-1696.
Bustan, L., & Arifin, L. S. (2021). Keliling Surabaya: dari budaya, kampung sampai kulinernya. Keliling Surabaya: dari budaya, kampung sampai kulinernya.
Rahayu, P. P., & Indiarti, P. T. (2020). Makna Peruntungan Usaha dalam Simbol di Budaya Imlek bagi Masyarakat Etnis Tionghoa Surabaya. Jurnal Psikologi Perseptual, 5(1), 55.
Arifin, H. P. (2018). Politik Hukum Perlindungan Cagar Budaya di Indonesia. Dialogia Iuridica: Jurnal Hukum Bisnis dan Investasi, 10(1), 65-76.
Tim Dosen Inbound Universitas Negeri Surabaya. (2022). "Laporan Penelitian Kekayaan Budaya di Kampung Pecinan Tambak Bayan Surabaya". Internal Universitas Negeri Surabaya.
Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. (2017). "Surabaya Kota Pusaka Budaya". Diakses dari https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/surabaya-kota-pusaka-budaya/
Village, C., & baya City, S. Peningkatan Perekonomian Masyarakat Melalui Pengembangan Wilayah Wisata (Studi Kasus Kelurahan Alun-Alun Contong Kota Surabaya) 322 e-ISSN: 2798-5210 p-ISSN: 2798-5652 Volume 2 No. 3 Juli 2022 (327-329).
Tjahyadi, I., Wafa, H., & Zamroni, M. (2019). HKI Buku Ajar Kajian Budaya Lokal.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Aptry Cristina Simatupang, Nengsi Syah Putri Situmorang, Simon Maruli Panjaitan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.