Pelatihan Kecakapan Hidup Melalui Program “TEMAN” (Terampil dan Mandiri) bagi Siswa Berkebutuhan Khusus

Abstract

Pendidikan perlu memfasilitasi anak berkebutuhan khusus (ABK) untuk hidup mandiri di masyarakat. Namun, pelatihan mental yang bernuansa psikopedagogis untuk menunjang kematangan emosi dan pengembangan kecakapan hidup belum dilakukan secara optimal karena keterbatasan dalam mengadakan pelatihan oleh sekolah. Oleh karena itu, pengabdian kepada masyarakat dengan kegiatan pelatihan kecakapan hidup melalui program TEMAN (Terampil dan Mandiri) memiliki tujuan (1) memberi pelatihan untuk meningkatkan keterampilan sosial dalam bekerja dalam tim, (2) memberikan pelatihan untuk memahami dan meregulasi emosi, dan (3) memberikan pelatihan vokasional sederhana untuk menstimulasi kreativitas, kemandirian, rasa tanggung jawab, dan keterampilan kewirausahaan. Metode yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah pelatihan kreativitas dan pelatihan pemahaman emosi. Peserta didik tunagrahita dengan tingkat ringan hingga sedang di sekolah luar biasa pada jenjang tingkat dasar atau di Kota dan Kabupaten Magelang menjadi peserta kegiatan. Pelatihan vokasional dan pelatihan mental dengan menerapkan teknik ABA (applied behavioral analysis) dikolaborasikan dalam program ini. Keberhasilan program diukur berdasarkan hasil angket yang diberikan setelah pelaksanaan program. Hasil analisis menunjukkan bahwa sekolah sangat puas dengan program kemitraan masyarakat. Dengan demikian, program-program pendidikan untuk meningkatkan kecakapan hidup bagi ABK perlu dilaksanakan secara berkelanjutan di masa depan.