Peningkatan Kapasitas Dokter Hewan Sebagai Garis Depan Penanganan Penyakit Rabies di Nusa Tenggara Timur

Authors

  • Maria Aega Gelolodo Universitas Nusa Cendana
  • Yohanes T. R. M. R Universitas Nusa Cendana
  • Simarmata Simarmata Universitas Nusa Cendana
  • Yeremia Y. Sitompul Universitas Nusa Cendana
  • Novalino H.G Kallau Universitas Nusa Cendana
  • Fhady R. Loe Universitas Nusa Cendana

DOI:

https://doi.org/10.55338/jpkmn.v5i3.3468

Keywords:

Rabies, Dokter Hewan, Peningkatan kapasitas, Penanganan penyakit, Nusa Tenggara Timur

Abstract

Dalam satu dekade belakangan ini kejadian penyakit akibat penyakit-penyakit zoonosois merupakan salah satu ancaman penting yang dihadapi oleh masyarakat dunia. Selain kemunculan emerging diseases dan re-emerging diseases, kejadian penyakit-penyakit zoonosis yang tergolong sebagai penyakit terabaikan (neglacted diseases) juga tetap dilaporkan dari berbagai wilayah di dunia dan menjadi ancaman kesehatan masyarakat penting. Rabies merupakan penyakit zoonosis yang paling tua namun sampai dengan saat ini masih menjadi ancaman serius bagi hewan dan manusia, terutama pada negara-negara seperti Indonesia. Sebagai penyakit penting yang berdampak bagi lingkungan manusia dan hewan maka partisipasi aktif dari berbagai elemen terkait kesehatan hewan maupun manusia merupakan kunci dalam pemberantasan penyakit ini. Dokter hewan sebagai garda terdepan penanganan penyakit asal hewan berperan penting dalam eradikasi penyakit ini. Kegiatan yang diikuti oleh 30 orang dokter hewan yang bertugas di berbagai wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dokter hewan dalam investigasi penyakit seperti rabies. Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode berupa presentasi dari pemateri utama, diskusi dan kerja kelompok serta praktik lapangan. Dari hasil pre-test, post-test serta feedback dari peserta diketahui bahwa terjadi peningkatan pengetahuan peserta akan investigasi penyakit dan rata-rata peserta puas akan kegiatan ini dan metode yang digunakan.  Kegiatan ini diharapkan dapat membekali para dokter hewan dengan kemampuan peneyelidikan penyakit yang handal sehingga peran serta dokter hewan dalam pengendalian maupun pemberantasan penyaki-penyakit zoonosis dapat semakin nyata terasa.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Acharya, K. P., Acharya, N., Phuyal, S., Upadhyaya, M., & Lasee, S. (2020). One-health approach: A best possible way to control rabies. One Health, 10, 100161.

Acharya, K. P., Subedi, D., & Wilson, R. T. (2021). Rabies control in South Asia requires a One Health approach. One health, 12, 100215.

Carpenter, A., Waltenburg, M.A., Hall, A., Kile, J., Killerby, M., Knust, B., Negron, M., Nichols, M., Wallace, R.M., Behravesh, C.B. & McQuiston, J.H., (2022). Vaccine preventable zoonotic diseases: challenges and opportunities for public health progress. Vaccines, 10(7), p.993.

Cleaveland, S., Kaare, M., Knobel, D., & Laurenson, K. (2006). Canine vaccination – Providing broader benefits for disease control. Vet Microbiol. 117:43–50. doi: 10.1016/j.vetmic.2006.04.009

Cleaveland, S., & Hampson, K. (2017). Rabies elimination research: juxtaposing optimism, pragmatism and realism. Proceedings of the Royal Society B: Biological Sciences, 284(1869), 20171880.

Hampson K, Dushoff J, Cleaveland S, Haydon DT, Kaare M, Packer C, et al. Transmission Dynamics and Prospects for the Elimination of Canine Rabies. PloS Biol (2009) 7(3):e1000053. doi: 10.1371/journal.pbio.1000053

Hasanov, E., Zeynalova, S., Geleishvili, M., Maes, E., Tongren, E., Marshall, E., Banyard, A., McElhinney, L.M., Whatmore, A.M., Fooks, A.R. and Horton, D.L. (2018). Assessing the impact of public education on a preventable zoonotic disease: rabies. Epidemiology & Infection, 146(2), pp.227-235.

Grace, D., Gilbert, J., Randolph, T., & Kang’ethe, E. (2012). The multiple burdens of zoonotic disease and an ecohealth approach to their assessment. Tropical animal health and production, 44, 67-73.

Jones, K. E., Patel, N. G., Levy, M. A., Storeygard, A., Balk, D., Gittleman, J. L., & Daszak, P. (2008). Global trends in emerging infectious diseases. Nature, 451(7181), 990-993.

Nadal, D., Beeching, S., Cleaveland, S., Cronin, K., Hampson, K., Steenson, R., & Abela-Ridder, B. (2022). Rabies and the pandemic: lessons for One Health. Transactions of the Royal Society of Tropical Medicine and Hygiene, 116(3), 197–200. https://doi.org/10.1093/trstmh/trab123

Pieracci, E. G. (2019). Vital signs: trends in human rabies deaths and exposures—United States, 1938–2018. MMWR. Morbidity and mortality weekly report, 68.

Rell, F., Ruhil Aziz Sarah, Muhammad Fath Maulana Binar Uskar, & Nurisma Devi Wahyuningsih. (2023). Zoonotic : Emerging and Reemerging Viral Diseases in Indonesia. Jurnal Riset Veteriner Indonesia (Journal of The Indonesian Veterinary Research), 7(1). https://doi.org/10.20956/jrvi.v7i1.21564

Swedberg, C., Mazeri, S., Mellanby, R. J., Hampson, K., & Chng, N. R. (2022). Implementing a One Health approach to rabies surveillance: Lessons from integrated bite case management. Frontiers in tropical diseases, 3, 829132.

Taylor, L. H., Latham, S. M., & Woolhouse, M. E. (2001). Risk factors for human disease emergence. Philosophical Transactions of the Royal Society of London. Series B: Biological Sciences, 356(1411), 983-989.

Tidman, R., Fahrion, A. S., Thumbi, S. M., Wallace, R. M., De Balogh, K., Iwar, V., Yale, G., & Dieuzy-Labaye, I. (2023). United against rabies forum: the first 2 years. Frontiers in public health, 11, 1010071.

World Health Organization. WHO expert consultation on rabies: third report. (2018). Available online at: https://apps.who.int/iris/handle/10665/272364

Zumla, A., & Hui, D. S. (2019). Emerging and reemerging infectious diseases: global overview. Infectious Disease Clinics, 33(4), xiii-xix.

Downloads

Published

2024-07-13

How to Cite

Gelolodo, M. A., R. M. R, Y. T. ., Simarmata, S., Sitompul, Y. Y. ., Kallau, N. H. ., & Loe, F. R. . (2024). Peningkatan Kapasitas Dokter Hewan Sebagai Garis Depan Penanganan Penyakit Rabies di Nusa Tenggara Timur. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Nusantara, 5(3), 3054-3061. https://doi.org/10.55338/jpkmn.v5i3.3468