Kegiatan Penanaman Mangrove Sebagai Salah Satu Upaya Pelestarian Di Pantai Waiheru, Kota Ambon, Provinsi Maluku

Authors

  • Margret I. Solissa Universitas Satya Wiyata Mandala
  • Yan Marunaya Universitas Satya Wiyata Mandala
  • Irianty Tampubolon Universitas Satya Wiyata Mandala
  • Rahayu Mistina Universitas Satya Wiyata Mandala
  • Frits Maitindom Universitas Satya Wiyata Mandala
  • Sefnat Marei Universitas Satya Wiyata Mandala

DOI:

https://doi.org/10.55338/jpkmn.v6i2.4655

Keywords:

Mangrove, Pelestarian, Pantai Waiheru, Maluku

Abstract

Mangrove merupakan habitat penting bagi organisme kelautan dan sebagai penjaga pantai dari abrasi. Salah satu daerah yang mempunyai hutan mangrove dan cukup rentan terjadinya abrasi adalah hutan mangrove Pantai Waiheru, Kota Ambon. Kegiatan ini bertujuan meninngkatkan kesadaran masyrakat setempat yang ada di kawasan mangrove tersebut kehiatan ini juga melibatkan pemerintah desa setempat dan juga pemuda-pemudi yang tergolong dalam organisasi desa, kegiatan ini berjalan dengan lancar karena partisipasi dari masyarakat setempat yang cukup tinggi. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini mayarakat serta pemerintah desa setempat dapat memahami dan mengerti serta mengambil manfaat dari kegiatan yang sudah dijalankan di Pantai Waiheru, Kota Ambon. Hubungan timbal balik yang terjadi antara hutan mangrove untuk menjaga agar vegetasi mangrove tetap dalam proposi yang seimbang mempertimbangkan begitu besarnya peran mangrove secara ekologi yaitu sebagai penyuplai nutrisi dan penahan abrasi, menyebabkan harus segera dilakukan kegiatan penanaman kembali pada habitat mangrove yang telah rusak kegiatan ini dilaksanakan dengan melibatkan dosen, mahasiswa, dan masyrakat setempat. Hasil pengabdian adalah telah tertanamanya bibit pohon mangrove di lokasi Pantai Waiheru Kota Ambon serta terjalinya kerjasama dengan masyarakat setempat untuk pemantauan pohon mangrove yang telah ditanam aspek penting lainnya yang perlu menjadi perhatian dalam pemulihan ekosistem mangrove adalah aspek kelembagaan. Pengembangan kelembagaan pada pemulihan ekosistem mangrove meliputi kelembagaan formal maupun informal pengembangan kelembagaan formal dalam hal ini adalah kelembagaan pemerintah dan instansi lain terkait. Sedangkan kelembagaan informal untuk penguatan kelembagaan masyarakat dengan tujuan terjadinya pemberdayaan masyarakat.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ainia , U, dkk. 2015. Laporan Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 2061 Dusun Gedongan, Desa Bangunjiwa, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta.

Cesario AE., Yumono SB., dan Qurniati R. 2015. Partisipasi Kelompok Masyarakat dalam Pelestarian Hutan Mangrove di Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur. Jurnal Sylva Lestari 3(2): 21-30.

Hamdan, Achmad A., dan Mahbub AS. 2017. Persepsi Masyarakat Terhadap Status Kawasan Suaka Margasatwa Ko’mara Kabupaten Takalar. Jurnal Hutan dan Masyarakat 9(2): 105-113.

Idajati H., Pamungkas A., dan Kukinul VS. 2016. The Level Of Participation In Mangrove Ecotourism Development, Wonorejo Surabaya. Jurnal Social and Behavior Sciences 227:515-520

Qurniati R., Febryano IG., dan Zulfiani D. 2017b. How Trust Influence Social Capital To Support Collective Action In Agroforestry Development. Jurnal Biodiversitas 18(3): 1201-1206.

Sinery AS., dan Manusawai J. 2016. Partisipasi Masyarakat dalam Program Pengelolaan Hutan Lindung Wosi Rendani. Jurnal Manusia dan Lingkungan 23 (3): 394-401

Downloads

Published

2025-01-24

How to Cite

Solissa, M. I., Marunaya, Y. ., Tampubolon, I. ., Mistina, R. ., Maitindom, F. ., & Marei, S. . (2025). Kegiatan Penanaman Mangrove Sebagai Salah Satu Upaya Pelestarian Di Pantai Waiheru, Kota Ambon, Provinsi Maluku. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Nusantara, 6(2), 3513-3517. https://doi.org/10.55338/jpkmn.v6i2.4655