Peran Konseling Bagi Calon Siswa Polri Yang Tidak Memenuhi Syarat Di Polda Kepulauan Bangka Belitung

Nuszep  Almigo; Dita  Puspita

doi:10.55338/jpkmn.v5i3.3534

Authors

Nuszep Almigo Universitas Bina Darma
Dita Puspita Universitas Bina Darma

DOI:

https://doi.org/10.55338/jpkmn.v5i3.3534

Keywords:

Polda Babel, Casis , Konseling

Abstract

Proses rekrutmen anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) terkenal dengan selektivitas dan keketatannya. Setiap calon anggota harus memenuhi berbagai persyaratan yang telah ditentukan, yang mencakup kriteria fisik, mental, serta akademis. Metode yang digunakan yaitu konseling hasil Kegiatan konseling yang dilakukan untuk casis yang tidak lulus seleksi bertujuan untuk memberikan penjelasan yang jelas mengenai penyebab ketidaklulusan, arahan perbaikan, dan motivasi agar casis dapat berusaha lebih baik di masa depan. Konseling dilakukan dengan pendekatan empatik dan mendukung, pembinaan keterampilan mengatasi stress, pemberian umpan balik yang konstruktif, serta menciptakan lingkungan yang aman dan positif bagi casis.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aminah, S. (2018). Pentingnya mengembangkan ketrampilan mendengarkan efektif dalam konseling. Jurnal EDUCATIO: Jurnal Pendidikan Indonesia, 4(2), 108-114.

Budiono, S. (2021). Konseling Kreatif dan Inovasi Dalam Penelitian Tindakan Bidang Bimbingan dan Konseling. ACTION: Jurnal Inovasi Penelitian Tindakan Kelas Dan Sekolah, 1(1), 62-68.

Dewany, R. (2022). Penerapan Manajemen Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Upaya Meningkatkan Mutu Belajar Siswa. Education & Learning, 2(2), 83-87.

Habsy, B. A., Mufidha, N., Shelomita, C., Rahayu, I., & Muckorobin, M. I. (2023). Filsafat dasar dalam konseling psikoanalisis: Studi literatur. Indonesian Journal of Educational Counseling, 7(2), 189-199.

Handayani, S. (2017). Optimalisasi Peran Bimbingan Konseling Di Sekolah. DIDAKTIKA: Jurnal Pemikiran Pendidikan, 19(2), 33-49.

Hariko, R. (2016). Ilmu bimbingan dan konseling, nilai dan kesejahteraan individu: Studi literatur. Jurnal Konseling Dan Pendidikan, 4(2), 118-123.

Hariko, R., & Ifdil, I. (2017). Analisis kritik terhadap model KIPAS; Konseling intensif progresif adaptif struktur. Jurnal Konseling Dan Pendidikan, 5(2), 109-117.

Ifdil, I., & Ardi, Z. (2013). Konseling online sebagai salah satu bentuk pelayanan e-konseling. Jurnal Konseling dan Pendidikan, 1(1), 15-22.

Lianawati, A. (2018, October). Implementasi keterampilan konseling dalam layanan konseling individual. In Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling Jambore Konseling 3. Ikatan Konselor Indonesia (IKI).

Mulkiyan, M. (2017). Mengatasi masalah kepercayaan diri siswa melalui konseling kelompok. Jurnal Konseling dan Pendidikan, 5(3), 136-142.

Mulyani, N. S., Mahmuda, I., Prima, N. R., Sintia, B., & Aritonang, T. R. (2022). Literature Review: Keberadaan Budaya yang Saling Berkaitan pada Konseling. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(2), 10099-10105.

Nugroho, A. D., & Fathoni, A. (2022). Hambatan Guru Berlatar Pendidikan Non Bimbingan Konseling Sebagai Pelaksana Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 6(4), 5839-5846.

Pratama, B. D. (2016, May). Kompetensi lintas budaya dalam pelayanan konseling. In Proceedings International Seminar FoE (Faculty of Education) (pp. 294-305).

Rahmadani, R., Neviyarni, N., & Firman, F. (2021). Manajemen bimbingan dan konseling di sekolah. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(2), 2973-2977.

Sari, A. K., & Prayitno, Y. K. (2021). Pelayanan profesional guru bimbingan konseling dalam meminimalisir kesalahpahaman tentang bimbingan konseling di sekolah. Journal Of Education And Teaching Learning (JETL), 3(1), 36-49.

Sukmawati, I., Neviyarni, N., Karneli, Y., & Netrawati, N. (2019). Penilaian dalam konseling kelompok Gestalt. JPGI (Jurnal Penelitian Guru Indonesia), 4(1).