Khitanan Massal Bagi Anak-Anak Kurang Mampu Di Mesjid Babul Huda Lhokseumawe

Authors

  • Diana Khairani Sofyan Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe
  • Muhammad Zakaria Universitas Malikussaleh
  • Amri Amri Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe
  • Fatimah Fatimah Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe
  • Trisna Trisna Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe
  • Taufiq Taufiq Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe

DOI:

https://doi.org/10.55338/jpkmn.v4i2.939

Keywords:

Khitan , Kesehatan, Agama, Anak kurang mampu

Abstract

Khitan merupakan prosedur bedah tertua, dimana Agama, budaya, medis, dan kesehatan masyarakat sudah menyatakan bahwa khitan menjadi alasan penting bagi kesehatan. Khitan dilakukan untuk alasan agama dan mengurangi risiko infeksi penyakit kelamin. Khitan merupakan salah suatu kewajiban bagi umat yang beragama islam yaitu umat muslim,  Dinyatakan sebagai kewajiban karena telah dicontohkan dalam sunnah Rasul. Rasulullah SAW melakukan khitan pada saat berusia 7 hari, hal ini terdapat dalam Siroh Nabawiyah. Namun, di masyarakat sosialisasi khitan di Indonesia lebih banyak dilaksanakan ketika anak berusia 5 tahun atau lebih. Beberapa masyarakat tidak mampu untuk memperoleh penanganan dokter dalam hal pelaksanaan khitan. Sebagian masyarakat tidak mampu untuk melengkapi prosedur pelaksaan khitan, mulai dari biaya jasa dokter hingga biaya perawatan masa penyembuhan pasca khitan. atas dasar hal tersebut maka dilakukan pengabdian masyarakat yaitu Khitanan Massal bagi anak-anak kurang mampu. Metode kegiatan ini adalah dilakukan mulai dari pendataan anak-anak kurang mampu, pengarahan pelaksanaan khitan dan pelaksanaan khitan dan terakhir pembagian sembako bagi seluruh peserta. Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa kegiatan berjalan lancar, peserta tepat sasaran yaitu anak dari keluarga kurang mampu dan tinggi nya antusias masyarakat untuk mendukung dan membantu  berjalannya program kegiatan ini

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ghidini, F., Virgone, C., Madounkeng, B., Franchella, A., Vason, M., Cumba, D., Tognon, C., & Gamba, P. (2020). Perioperative management of circumcision in children: Is there a difference between African and European hospitals? African Journal of Paediatric Surgery, 17(3), 90. https://doi.org/10.4103/ajps.AJPS_24_20

Hamza, B. K., Ahmed, M., Bello, A., Sholadoye, T. T., Tolani, M. A., Lawal, A. T., Muhammad, M. S., Abdulsalam, K. I., Oyelowo, N., & Maitama, H. Y. (2020). Comparison of the efficacy and safety of circumcision by freehand technique and Plastibell device in children. African Journal of Urology, 26(1), 66. https://doi.org/10.1186/s12301-020-00076-z

Highton, M., Joseph, R., Dyer, N., & Haydon, D. (2022). Infant Male Circumcision and Religious, Cultural, and Health Agendas. Journal of Pediatric Surgical Nursing, 11(4), 137–144. https://doi.org/10.1097/JPS.0000000000000355

Hohlfeld, A., Ebrahim, S., Shaik, M. Z., & Kredo, T. (2021). Circumcision devices versus standard surgical techniques in adolescent and adult male circumcisions. Cochrane Database of Systematic Reviews, 2021(3). https://doi.org/10.1002/14651858.CD012250.pub2

Nurasiah, N. (2019). Khitan dalam Literatur Hadis Hukum. AHKAM : Jurnal Ilmu Syariah, 15(1). https://doi.org/10.15408/ajis.v15i1.2851

Shaik, M. Z., Ebrahim, S., & Kredo, T. (2016). Circumcision devices versus standard surgical techniques in adolescent and adult male circumcisions. Cochrane Database of Systematic Reviews. https://doi.org/10.1002/14651858.CD012250

Siroosbakht, S., & Rezakhaniha, B. (2022). A comprehensive comparison of the early and late complications of surgical circumcision in neonates and children: A cohort study. Health Science Reports, 5(6). https://doi.org/10.1002/hsr2.939

Downloads

Published

2023-07-14

How to Cite

Sofyan, D. K., Zakaria, M., Amri, A., Fatimah, F., Trisna, T., & Taufiq, T. (2023). Khitanan Massal Bagi Anak-Anak Kurang Mampu Di Mesjid Babul Huda Lhokseumawe. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Nusantara, 4(2), 914-919. https://doi.org/10.55338/jpkmn.v4i2.939