Hubungan Tingkat Kelelahan dan Dukungan Sosial Suami dengan Baby Blues Maternal pada Ibu Pasca Melahirkan di Wilayah Bogor Selatan Tahun 2024

Authors

  • Rina Afrina Universitas Indonesia Maju
  • Nining Rukiah Universitas Indonesia Maju

DOI:

https://doi.org/10.55338/saintek.v6i1.3317

Keywords:

Blues maternal, Kelelahan, Dukungan Sosial Suami

Abstract

Baby blues maternal merupakan gangguan mood yang seringa terjadi pada ibu pasca persalinan pada periode 14 hari dan memburuk di hari ketiga dan keempat. Penyebab dari baby blues maternal belum diketahui secara pasti namun diduga faktor kelelahan dan dukungan sosial suami merupakan faktor penyebab dari baby blue maternal. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis distribusi frekuensi dari karakteristik responden yaitu usia ibu, lama menikah, riwayat paritas, riwayat pendidikan, status ekonomi, dan riwayat kelahiran; variabel independent tingkat kelelahan, dukungan sosial suami dan variabel dependent baby blues maternal  serta mengetahui hubungan tingkat kelelahan dan dukungan sosial suami dengan baby blues maternal pada ibu pasca melahirkan. Populasi dalam penelitian berjumlah 126 ibu pasca melahirkan dengan jumlah sampel 60 ibu paska melahirkan dengan tehnik aksidental sampling. Hasil penelitian dengan distribusi frekuensi didapatkan bahwa usia responden terbanyak adalah dewasa ( >21 tahun) sebanyak 57 ibu (95%),  usia menikah terbanyak lebih dari 5 tahun sebesar 23 ibu (38,3%), dan sebagian besar ibu dengan riwayat pendidikan SLTA dengan 29 ibu (48,3%) dan pekerjaan terbanyak ibu adalah ibu rumah tangga dengan 43 ibu (71,7%). Status ekonomi ibu didapatkan berada dalam kategori tinggi (penghasilan >Rp.3.000.000) sebanyak 41 ibu (68,3%), untuk riwayat paritas ibu dan jenis persalinan didapatkan bahwa ibu dengan primipara dan multipara dalam kategori berjumlah sama, yaitu sebanyak 30 ibu (37%) dan jenis persalinan normal dan seksio sesarea berjumlah sama, yaitu 30 ibu (37%).  Hasil analisis bivariat menggunakan uji Chi square dan didapatkan adanya hubungan tingkat kelelahan dengan baby blues maternal dengan p-value<0,05 (0,000) dan adanya hubungan dukungan sosial suami dengan baby blues maternal dengan p-value<0,05 (0,000). Pencegahan baby blues maternal dapat ditingkatkan dengan meningkatkan dukungan sosial suami serta menurunkan kelelahan ibu paska melahirkan sehingga tidak berkembang menjadi gangguan psikologis yang berat, yang akan berdampak terhadap kualitas kehidupan wanita dan keluarganya.

Downloads

Download data is not yet available.

References

I-NAMHS, “I-NAMHS: Indonesia – National Adolescent Mental Health Survey 1,” 2023.

WHO, “Maternal mental health,” 2019. [Online]. Available: https://www.who.int/teams/mental-health-and-substance-use/promotion-prevention/maternal-mental-health

L. Murray, S. Halligan, and P. Cooper, “Postpartum Depression and Young Children’s Development,” Handb. infant Ment. Heal., vol. 4th editio, pp. 179–186, 2019.

Kornstein & Clayton, Women’s Mental Health. A Comprehensive Textbook. New York: Guilford Publications, 2004.

M. W. O’Hara, Postpartum Depression Causes and Consequences. New York: Springer Publisher, 2012.

Balaram & Marwaha, Postpartum Blues. Treasure Island: StatPearls Publishing.

L. M. et al Howard, “Non-psychotic mental disorders in the perinatal period,” Lancet, vol. Volume 384, no. Issue 9956, pp. 1775–1788, 2014, doi: 10.1016/S0140-6736(14)61276-9.

H. N. Anggraeni and K. E. Werdani, “Supported Condition for Baby Blues Mothers after Postpartum in Surakarta,” pp. 233–240, 2017.

Lowdermilk et al, Keperawatan Maternitas, edisi 8, Buku 1. Singapore: Elsevier, 2013.

K. P. Utami, Y. D. Wijaya, F. Psikologi, and U. E. Unggul, “Hubungan Dukungan Sosial Pasangan dengan Konflik Pekerjaan-Keluarga Pada Ibu Bekerja,” 2018.

M. Tsuchiya, E. Mori, A. Sakajo, H. Iwata, K. Maehara, and K. Tamakoshi, “Cross-sectional and longitudinal validation of a 13-item fatigue scale among Japanese postpartum mothers,” vol. 22, pp. 5–13, 2016, doi: 10.1111/ijn.12434.

S. P. Ningrum and U. M. Malang, “Faktor-Faktor Psikologis yang Mempengaruhi Postpartum Blues,” vol. 4, pp. 205–218, 2017, doi: 10.15575/psy.v4i2.1589.

Saragih et al, “Hubungan Tingkat Kelelahan dengan Postpartum Blues pada Ibu Postpartum Pasca Gempa di Wilayah Puskesmas Jetis Kabupaten Bantul,” 2015.

T. S. Handini and N. Puspitasari, “Differences in Postpartum Maternal Depression Levels Based on Characteristics of Maternal Age and Husband Support,” Indones. J. Public Heal., vol. 16, no. 1, pp. 124–133, 2021, doi: 10.20473/ijph.v16i1.2021.124-133.

L. A. Vidiyati and E. Albariroh, “Hubungan Lama Pernikahan Dan Usia Saat Hamil Dengan Resiko Baby Blues Pada Ibu Nifas Primipara,” J. Ilm. Obs. J. Ilm. ilmu kebidanan Kandung., vol. 13, no. 3, pp. 172–180, 2021, [Online]. Available: https://stikes-nhm.e-journal.id/JOB/article/view/222

Y. Rachman, S. Suhartati, and I. Istiqamah, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Post Partum Blues Pada Ibu Nifas: Literatur Review,” Proceeding Sari Mulia Univ. Midwifery Natl. Semin., vol. 3, no. 1, pp. 108–116, 2022, doi: 10.33859/psmumns.v3i1.261.

Kusnadi, Keperawatan Jiwa. Tangerang: Binarupa Aksara Publisher, 2017.

A. Musyaffa, I. N. Wirakhmi, and T. Sumarni, “Gambaran Tingkat Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi,” J. Penelit. Perawat Prof., vol. 6, no. 3, pp. 939–948, 2023, [Online]. Available: http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPPP

E. . Hutagaol, “Efektifitas Intervensi Edukasi pada Depresi Postpartum. (Tesis),” Univ. Indones., 2010.

Purnamaningrum dkk, “Young age pregnancy and postpartum blues incidences,” J. Sci. Res. Educ., vol. 6, no. Issue 02, 2018.

A. I. Purwati, N. Fitria, and W. E. Aifa, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Postpartum Blues DIPBM Elizabet Pekanbaru,” Heal. Care J. Kesehat., vol. 12, no. 1, pp. 171–176, 2023.

M. Katona, C., Cooper, C., & Robertson, At a Glance Psikiatri (4th ed.; R. Astikawati, ed.). Jakarta: Erlangga, 2012.

Sari dkk, “Analisis Faktor Risiko Kejadian Postpartum Blues Di Puskesmas Perumnas Kabupaten Rejang Lebong,” J. Midwifery, vol. 8, no. 1, pp. 29–36, 2020, doi: 10.37676/jm.v8i1.1031.

N. T. Rajagukguk, “Kejadian Postpartum Blues pada Ibu Persalinan Pervaginam dan Secto Caecaria,” Univ. Indones., 2013.

L. Bobak, Keperawatan Maternitas, Edisi 4. Jakarta: EGC, 2005.

W. White, L., Duncan, G., & Baumle, Foundations of Maternal & Pediatric Nursing. New York: Delmar Cengage Learning Publisher, 2011.

V. R. Kusumasari, “Kelelahan Postpartum Antara Ibu Primipara dan Multipara di Wilayah Kerja Puskesmas Piyungan Kabupaten Bantul : Comparative Study,” Sci. Heal. Journal, Pharm. Distric, vol. 2, no. 1, pp. 16–21, 2018.

B. A. Baattaiah, M. D. Alharbi, N. M. Babteen, H. M. Al-Maqbool, F. A. Babgi, and A. A. Albatati, “The relationship between fatigue, sleep quality, resilience, and the risk of postpartum depression: an emphasis on maternal mental health,” BMC Psychol., vol. 11, no. 1, pp. 1–17, 2023, doi: 10.1186/s40359-023-01043-3.

R. D. Sihanto, “Sistem ARAS (Ascending Reticular Activating System),” Repos. Univ. Udayana, 2017, [Online]. Available: https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjK9ZKC35nzAhUOAd4KHddYDy0QFnoECAYQAQ&url=https%3A%2F%2Fsimdos.unud.ac.id%2Fuploads%2Ffile_penelitian_1_dir%2F1fd1134947651b0637fb2f1e0a0dadeb.pdf&usg=AOvVaw0joANM1g_J

I. A. S. Wijayanti, Tinjauan Pustaka Ascending Reticular Activating System ( ARAS ). Bali: RSUD Sanglah, 2014.

Priscilla & Afrina, “Hubungan Dukungan Suami dengan Deteksi Dini Postpartum Blues Ibu Pasca Melahirkan di BPM Yunitasari Desa Paragrin, Bogor,” J. Interprofesi Kesehat. Indones., vol. 4, p. 4, 2024.

Jayanti & Wijayanti, “Kejadian Postpartum BluesPada Ibu Nifas,” J. JKFT, vol. 7, 2022, [Online]. Available: https://jurnal.umt.ac.id/index.php/jkft/article/view/7331/3910

I. K. Swarjana, Konsep Pengetahuan, Sikap, Perilaku, Persepsi, Stres, Kecemasan, Nyeri, Dukungan Sosial, Kepatuhan, Motivasi, Kepuasan, Pandemi COVID-19, Akses Layanan Kesehatan-Lengkap dengan Konsep teori, Cara Mengukur Variabel, dan Contoh Kuesioner. Yogyakarta: Andi offset, 2022.

I. Kumalasari, “Faktor Risiko Kejadian Postpartum Blues di Kota Palembang,” vol. 14, no. 2, pp. 91–96, 2019.

L. Lugita Sari, T. Rossita, and Y. Putri, “The Relationship of Mother Characteristic and Family Support with The Event of Postpartum Blues in BPM Listiorini,” Sci. Midwifery, vol. 10, no. 2, pp. 2721–9453, 2022, [Online]. Available: www.midwifery.iocspublisher.org

K. Maliszewska, M. Świątkowska-freund, M. Bidzan, and K. Preis, “Relationship , social support , and personality as psychosocial determinants of the risk for postpartum blues,” vol. 87, no. 6, pp. 442–447, 2016, doi: 10.5603/GP.2016.0023.

K. Natsiou, S. E. Karaoulanis, K. Dafopoulos, A. Garas, and K. Bonotis, “The Effect of Socioeconomic Factors on Maternal Perinatal Depressive Symptoms and the Contribution of Group Prenatal Support as a Preventive Measure,” vol. 4, pp. 31–38, 2023, doi: 10.1089/whr.2022.0042.

Widya Putra dkk, “Hubungan Dukungan Suami dengan Tingkat Depresi Postpartum Blues pada Ibu Nifas Primigravida Kunjungan 2 di PMB NTC Midwinerslion,” J. Kesehat. STIKes Buleleng, vol. 8, pp. 8–14, 2023.

Manurung & Setyowati, “Development and validation of the maternal blues scale through bonding attachments in predicting postpartum blues,” Malaysian Fam. Physician, vol. 16(1), pp. 64–74, 2021, doi: https://doi.org/10.51866/OA1037.

Downloads

Published

2024-06-24

How to Cite

Afrina, R. ., & Rukiah, N. . (2024). Hubungan Tingkat Kelelahan dan Dukungan Sosial Suami dengan Baby Blues Maternal pada Ibu Pasca Melahirkan di Wilayah Bogor Selatan Tahun 2024. Jurnal Sains Dan Teknologi, 6(1), 148-157. https://doi.org/10.55338/saintek.v6i1.3317