Gerakan Pencegahan Stunting Melalui Pemberdayaan Masyarakat Dengan Mengadakan Sosialisasi Dan Edukasi
Keywords:
Stunting Kecukupan Gizi PMTAbstract
Dampak stunting sangat buruk untuk masa depan anak, karena beresiko menurunkan kemampuan intelektual (IQ), terhambatnya kemampuan motorik, produktivitas, dan peningkatan risiko penyakit degeneratif di masa depan. pada 2021 berdasarkan data aplikasi elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis masyarakat (e-PPGBM) angka stunting di Kabupaten Magelang mencapai 14,76 %. Persebaran angka stunting di Indonesia cukup merata di Indonesia, salah satunya di Desa Sawangargo, Kabupaten Magelang. Berdasarkan data posyandu, terdapat 148 anak mulai dari bayi hingga umur 5 tahun dan terdapat 23 anak di Desa Sawangargo yang terindikasi stunting. Terkait permasalahan tersebut, penulis berniat untuk memberikan informasi dan edukasi mengenai pencegahan stunting. Terdapat 4 tahap yaitu, pengukuran dan pendataan untuk mengetahui anak terindikasi stunting, sosialisasi tentang stunting dan perilaku hidup sehat, edukasi mencuci tangan dan kebersihan kuku, dan dilanjutkan dengan pembagian PMT ( Pemberian Makanan Tambahan ) kepada anak yang terindikasi stunting. Terkait PMT terdapat 2 macam yaitu PMT penyuluhan dan PMT pemulihan, keduanya memiliki tujuan yang sama yaitu untuk memenuhi kebutuhan zat gizi yang dibutuhkan oleh balita. Dengan adanya progam tersebut penulis berharap, permasalahan stunting di Indonesia dapat berkurang.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Trianita Satyawati Nabilah, Gicha Maria Rahayu, Fauzan Amrulloh, Bayu Triwibowo

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Trianita Satyawati Nabilah,
Universitas Negeri Semarang,
Indonesia







