Penyuluhan Pendanaan dan Kesiapan Mental Menghadapi Seleksi Masuk Perguruan Tinggi di Magek

Abstract

Ketidakstabilan ekonomi setelah Covid-19 menyebabkan banyak orang tua tidak mampu membiayai pendidikan anaknya. Pemerintah mencanangkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) sebagai bantuan dana untuk pelajar melanjutkan kuliah. Kendala finansial dan kurangnya informasi mengenai KIP menjadi faktor yang menghambat masyarakat Nagari Magek untuk menyekolahkan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi. Selain itu, bagi siswa yang ingin kuliah, memiliki kecemasan tidak lolos ujian perguruan tinggi karena persaingan yang ketat. Oleh karena itu, pengabdi melakukan sosialisasi dan pelatihan pembuatan akun KIP Kuliah kepada masyarakat dengan metode ceramah, tanya jawab, dan praktik langsung. Pengabdi juga memberikan konseling kepada siswa yang membahas persiapan mental dalam menghadapi seleksi masuk perguruan tinggi. Berdasarkan hasil sosialisasi, dari 55 peserta yang hadir, terdapat 9 peserta yang tertarik untuk mendapatkan informasi lebih detail mengenai KIP dan dilakukan kunjungan rumah pada hari kedua. Peserta diajarkan cara mendaftar dan membuat akun KIP. Hasilnya, 100% peserta berhasil membuat akun, mengupload file, dan melanjutkan pendaftaran sampai tahap akhir. Selain itu, siswa diajarkan teknik relaksasi napas dalam untuk mengurangi kecemasan, hasilnya siswa merasa lebih rileks dan tenang.