Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Padat Di Desa Kelakar Kecamatan Hulu Gurung Kapuas Hulu

Authors

  • Asri Mulya Ashari Universitas Tanjungpura
  • Purwaningsih Purwaningsih Universitas Tanjungpura

DOI:

https://doi.org/10.55338/jpkmn.v6i1.4078

Keywords:

Pupuk organik padat, Pelatihan, Pertanian Berkelanjutan, Desa Kelakar, Kesuburan tanah

Abstract

Desa Kelakar, yang terletak di Kecamatan Hulu Gurung, Kabupaten Kapuas Hulu, sangat memperhatikan penggunaan pupuk kimia yang berlebihan. Petani harus menanggung biaya produksi tambahan dan tanah tidak sehat dalam jangka panjang jika mereka mengandalkan pupuk kimia. Akibatnya, pelatihan pembuatan pupuk organik padat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya lokal untuk membuat pupuk organik yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Petani dan masyarakat setempat mengikuti pelatihan ini yang berfokus pada meningkatkan pemahaman petani tentang manfaat pupuk organik dan bagaimana membuatnya secara praktis. Metode pelatihan pengabdian kepada Masyarakat ini yaitu sosialisasi dan edukasi, dengan beberapa tahapan yaitu, persiapan, pelaksanaan pelatihan yang terdiri dari: penyampaian materi, demonstrasi pembuatan pupuk organik padat (kompos), praktik mandiri dan tanya jawab, tahapan selanjutnya yaitu monitoring dan evaluasi. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa peserta lebih memahami tentang pupuk organik, lebih mampu membuat pupuk secara mandiri, dan bagaimana menggunakannya di lahan pertanian, yang telah menunjukkan peningkatan kesuburan tanah dan produktivitas tanaman. Pelatihan ini juga menekankan pentingnya penggunaan sumber daya lokal dan pengurangan limbah organik, yang secara keseluruhan dapat membantu pertanian Desa Kelakar menjadi lebih berkelanjutan. Meskipun masih ada beberapa masalah dalam proses pembuatan dan distribusi bahan baku, pelatihan ini berhasil mendorong langkah awal menuju kemandirian dan keberlanjutan dalam praktik pertanian desa.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Akabari, W. A., Fitrianingsih, Y., & Jati, D. R. (2015). Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang dan Tanaman Mucuna Bracteata Sebagai Kompos. Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah, 3(1), 1–10. https://doi.org/10.26418/jtllb.v3i1.11424

Ashari, A. M. (2024). Pelatihan Pembuatan Kompos Dari Campuran Limbah Daun Kering dan Basah. Journalof Community Development, 5(1), 101–107.

Ashari, A. M., & Purwaningsih. (2023). Pelatihan Pembuatan Kompos Organik Padat Kulit Pisang di Markaban Laut Desa Sungai Rengas Kalimantan Barat. Darmabakti, 02(November), 147–152.

Damanhuri, E., & Padmi, T. (2010). Pengelolaan Sampah. In Diktat Kuliah (pp. 638–639). Institut Teknologi Bandung. https://doi.org/10.1364/josaa.1.000711

Fitri, I., Rohma, I. N., & Maulidah, N. (2021). Optimasi pupuk organik padat dan cair berbahan dasar limbah rumah tangga. Prosiding SEMNAS BIO, 1, 450–458. https://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/60%0Ahttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/download/60/50

Hadiwododo, M., Sutrisno, E., Handayani, D. S., & Febriani, M. P. (2018). Studi Pembuatan Kompos Padat Dari Sampah Daun Kering TPST UNDIP dengan Variasi Bahan Mikroorganisme Lokal (MOL) Daun. Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi Dan Pengembangan Teknik Lingkungan, 15(2).

Hartutik, S., Sriatun, & Taslimah. (2008). Pembuatan pupuk kompos dari limbah bunga kenanga dan pengaruh persentase zeolit terhadap ketersediaan nitrogen tanah. Jurnal Kimia Anorganik, 3(1), 1–10.

Juan Pratama. (2020). Cara Asik Membuat Pupuk Organik Padat. PT. Elex Media Komputindo Kompas Gramedia.

Lengi, L. (2019). Bahan Ajar: Membuat Pupuk Organik Padat (Issue Mkb 7056). Kemeneterian Pertanian, Balai Besar Pelatihan Peternakan Kupang.

Mabel, J. M., & Tuhuteru, S. (2020). Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga Sebagai Kompos Pada Tanaman Bawang Merah (Allium cepa var. Agregatum L.). Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science), 18(1), 51–59. https://doi.org/10.32528/agritrop.v18i1.3030

Nur, T., Noor, A. R., & Elma, M. (2016). Tangga Dengan Penambahan BIioaktivator EM 4 ( Effective Microorganisms ). Konversi, 5(2), 5–12.

Palaniveloo, K., Amran, M. A., Norhashim, N. A., Fauzi, N. M., Peng-Hui, F., Hui-wen, L., Kai-Lin, Y., Jiale, L., Chian-Yee, M. G., Jing-Yi, L., Gunasekaran, B., & Razak, S. A. (2020). Food waste composting and microbial community structure profiling. Processes, 8(6), 1–30. https://doi.org/10.3390/pr8060723

Purwaningsih, & Erdiandini, I. (2021). Uji kualitas media tanam dengan kompos Plus pada tanaman cabe rawit dan bawang merah.

Sutanto, R. (2002). Penerapan pertanian organik: Pemasyarakatan dan pengembangannya (Cetakan 1). Kanisius.

Wibisono, S. H., Nugroho, W. agung, Kurnianti, E., & Prasetyo, J. (2016). Pengomposan Sampah Organik Pasar dengan Pengontrolan Suhu Tetap dan Suhu Sesuai Fase Pengomposan. Jurnak Keteknikan Pertanian Tropis Dan Biosistem, 4(2), 94–102.

Yuwono, T. (2006). Kecepatan Dekomposisi dan Kualitas Kompos Sampah Organik. Jurnal Inovasi Penelitian, 4(2).

Downloads

Published

2024-09-11

How to Cite

Ashari, A. M. ., & Purwaningsih, P. (2024). Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Padat Di Desa Kelakar Kecamatan Hulu Gurung Kapuas Hulu . Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Nusantara, 6(1), 234-241. https://doi.org/10.55338/jpkmn.v6i1.4078

Similar Articles

You may also start an advanced similarity search for this article.