Gambaran Intensi Menikah Kaum Gay Pada Komunitas Independent Man of Flobamora di Kota Kupang

Authors

  • Eunike Melinda Fointuna Universitas Nusa Cendana
  • M.K.P. Abdi Keraf Universitas Nusa Cendana
  • Yeni Damayanti Universitas Nusa Cendana
  • Indra Yohanes Kiling Universitas Nusa Cendana

DOI:

https://doi.org/10.55338/jumin.v6i3.6100

Keywords:

Gay , Intensi Menikah, LGBT marriage

Abstract

Pada masa dewasa awal, setiap manusia akan memiliki rasa tertarik dengan lawan jenis. Namun berbeda dengan kaum gay yang memilki rasa tertarik kepada sesama jenis. Pada umumnya, setiap pasangan akan menjadikan pernikahan sebagai final result, tetapi bagi pasangan gay, ini bukanlah suatu hal yang mudah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan prosedur pengumpulan data partisipan menggunakan metode wawancara mendalam tatap muka pada 5 partisipan dengan menggunakan teknik penentuan informan Purposive Sampling Technique. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kelima partisipan memiliki intensi menikah yang rendah. Partisipan menghargai akan norma-norma yang berlaku di Indonesia baik dalam aspek agama, hukum yang berlaku, hingga budaya ketimuran yang dianut. Menurut partisipan, pernikahan bukanlah satu-satunya tujuan akhir dalam hubungan karena kebahagiaan dalam suatu hubungan tidak bergantung pada pernikahan. Hal ini dapat dilihat pada tingginya akan perceraian pada pasangan heterroseksual. Sebagian dari pasangan gay juga lebih mengutamakan hubungan yang berbasis cinta serta dukungan emosional.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ajzen, I. (2005). Attitudes, Personality, and Behavior. New York: Open University Press.

Ajzen, I. (1993). Attitude Theory and the Attitude-Behavior Relation (Chapter 3). Berlin: Walter de Gruyter.

Amalia, S. (2019). Sejarah Gerakan dan Perjuangan Hak-hak LGBT di Indonesia. Https://Magdalene.Co. https://magdalene.co/story/sejarah-gerakan-dan-perjuangan-hak-hak-lgbt-di-indonesia/.

Arisandi, Rahmania & Budian, S,M. (2014). Sikap Kaum Gay terhadap Pernikahan Heteroseksual. 5(2).

Atwater, E & Duffy, K. G. (2005). Psychology for living: Adjusment, Growth and Behaviour Today (8th Edition). New Jersey: Pearson Prentice.

Bandura, A. (1982). Self-efficacy mechanism in human agency. American Psychologist,37.

Cahyo, D, I. (2016). GAMBARAN INTENSI MENIKAH DENGAN LAWAN JENIS PADA GAY DEWASA AWAL DI BANDUNG.

Chaplin, J.P. (1968). Kamus Lengkap Psikologi ( Alih Bahasa Alex Tri Kantjono Widodo), Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Darmoko, M., & Dani., P, E, A. (2023). KETENTUAN PERKAWINAN SESAMA JENIS DI INDONESIA DAN BELANDA.12(1).

Dayakisni, T & Hudaniah. (2006). Psikologi Sosial. Malang. Universitas Muhammadiyah Malang.

Eysenck, HJ & Arnold, W. (1975). Encyclopedia of Psychology. Sulffiok Fontana Collin.

Faiq, Ahmad., dkk. (2025). Prinsip hukum terhadap pelarangan LGBT (Lesbi, Gay, Biseksual, Dan Transgender) di Indonesia.

Fishbein, M, & Ajzen, I. (1975). Belief, Attitude, Intention, and Behavior: An Introduction to Theory and Research, Reading, MA: Addison-Wesley.

Frank J. Bruno. (1989). Kamus Istilah Kunci Psikologi. Yogyakarta: Kanisius.

Friedman, M. Marilyn.( 1998). Keperawatan Keluarga : Teori dan Praktik. Jakarta: EGC.

Hadikusuma, Hilman. (2007). Hukum Perkawinan Indonesia. Bandung. Mandar Maju.

Karney, B. R., & Bradbury, T. N. (1995). Assessing longitudinal change in marriage: An introduction to the analysis of growth curves. Journal of Marriage and the Family, 5,1091-1108.

Kartono, K. (2009). Psikologi Abnormal dan Abnormallitas Seksual. Mandar Maju.

Keluanan, H,Y., Nome, N., dll. (2023). Tinjauan Teologis Terhadap Fenomena LGBT Bagi Gereja dan Masyarakat Masa Kini. 4(1).

Kendall,P. C. (1998). Abnormal Psychology Human Problems Understanding Decond Edition Boston : Houghton Miffin Company.

Nadeak, Largus & Maduwu, G,C, Bernardus. (2022). “PERKAWINAN” PASANGAN HOMOSEKSUAL Tidak Sesuai Dengan Ajaran Gereja Katolik. 19(2).

Nur Sayidah. (2018). Metodologi Penelitian Disertai Dengan Contoh Penerapannya Dalam Penelitian. Sidoarjo: Zifatama.

Oetomo, D. (2003). Memberi Suara Pada Yang Bisu. Yogyakarta: Pusaka Marwa

Rokhmah, Dewi dkk. (2012). Proses Sosialisasi LSL (Laki-laki Suka Seks Dengan Laki-laki) di Kalangan Remaja dan Dampaknya pada Kesehatan Reproduksi Remaja. Jurnal Ikesma Available at http://library.unej.ac.id/client/en_US/default/search/asset/767?dt=list.

Rony. (2017). Ekspresi Cinta Pada Gay. 5(4).

Sakanti, R. K., & Masykur, A. M. (2014). PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA GAY UNTUK MENIKAH DENGAN LAWAN JENIS. Jurnal EMPATI, 3(1), 159-165.

Silalahi, K. dan Meinarno, E. A. (2010). Keluarga Indonesia: Aspek dan Dinamika Zaman. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT Alfabet.

Widiyanti, Indira. (2018). “PERKAWINAN” PASANGAN HOMOSEKSUAL Tidak Sesuai Dengan Ajaran Gereja Katolik.

Downloads

Published

2025-06-20

How to Cite

Fointuna, E. M. ., Keraf, M. A. ., Damayanti, Y. ., & Kiling, I. Y. . (2025). Gambaran Intensi Menikah Kaum Gay Pada Komunitas Independent Man of Flobamora di Kota Kupang. Jurnal Media Informatika, 6(3), 1973-1976. https://doi.org/10.55338/jumin.v6i3.6100

Most read articles by the same author(s)