Investasi Sumber Daya Manusia dalam Konteks Irasional Ritus Kemukus: Polemik Terlarang Pangeran Samudro dan Permaisuri Ontrowulan
DOI:
https://doi.org/10.55338/jpkmn.v4i2.1107Keywords:
pariwisata, SDM, mitos, investasi, ekonomiAbstract
Tempat wisata di mana Anda dapat mengunjungi Makam Pangeran Samudro tampak menarik karena adanya praktik pesugihan yang melibatkan hubungan seks. penulisan ini bersifat kualitatif. Makam Pangeran Samudro terletak di Desa Pendem, yang terletak di Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen. Peziarah, juru kunci, pengelola makam, dan pedagang di daerah Gunung Kemukus adalah subjek penulisan. Untuk mengumpulkan data, observasi, wawancara, dan dokumentasi digunakan. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Studi menunjukkan bahwa proses ritual ziarah dimulai dengan niat; membersihkan diri dengan mencuci muka, tangan, kaki, atau mandi; mengambil air dari botol di sendang Ontrowulan; dan berdoa di makam Ontrowulan, yang diberikan oleh juru kunci makam dengan membawa bunga, kemenyan, dan air.serta mahar yang akan di berikan kepada juru kunci, berdoa di makam Pangeran Samudro, setelah dari makam Pangeran Samudro ritual terakhir yang dilakukan adalah melakukan hubungan seks dengan orang lain yang bukanpasangansah. Hubungan seksual dalam ritual ngalap berkah adalah syarat utama ritual untuk mendapatkan permintaan Pangeran Samudro. Kegiatan ngalap berkah di Gunung Kemukus belum dihentikan oleh institusi sosial lokal. Paguyuban Ojek dan PamSwakarsa atau Gertak adalah dua kelompok yang diizinkan oleh kepolisian untuk membantu peziarah melakukan ritual ngalap berkah di Gunung Kemukus. Memang, Gunung Kemukus dikelola secara profesional oleh pemerintah daerah melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. Dalam upaya untuk mempertahankan Gunung Kemukus sebagai tempat wisata religius, Pemda lebih menekankan sisi magisnya sebagai barang yang dijual kepada masyarakat.
Downloads
References
Ahmad. (2017). Wawancara Dengan Kepala Biro Pariwisata Kab. Sragen.
Anderson, B. R. O. (1984). Gagasan Kekuasaan Dalam Budaya Jawa. Penerbit Sinar Harapan. Aribowo, P. (2017). Wawancara Kepada Dinas Pariwisata Jawa Tengah.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi revisi VI.Jakarta : PT Rineka Cipta.
Ball, J. Van. 1987. Sejarah dan Pertumbuhan Teori dan Antropologi Budaya. Jakarta. PT Gramedia.
Banyuadhi,Gesta. 2015. Laku dan Tirakat. Yogyakarta : Saufa.
Barthes, Roland. “Mitologi”. Trj. Nurhadi. Yogyakarta : Kreasi Wacana.1996
Bastomi, Suwaji. 2000. Laku Budaya Jawa. Semarang. Unnes Press. Djajadi. 2006. Jejak Pangeran Samudra. Surabaya: CV. Lancar.
Bedjo. (2017). Wawancara dengan Peziarah Gunung Kemukus.
Danabdjaja, James. 1986. Folklor Indonesia, Cetakan ke-2. Jakarta: Grafitipres.
Dr. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kombinasi(Mixed Methods).Bandung: Alfabeta.
Endraswara, S. (2003). Mistik Kejawen: Sinkretisme, Simbolisme dan Sufisme dalam Budaya Spiritual Jawa. Narasi. Endraswara, S. (2011). Kebatinan Jawa. Lembu Jawa.
Endraswara, S. (2015a). Agama Jawa. Narasi. Endraswara, S. (2015b). Falsafah Hidup Jawa. Cakrawala.
Endraswara, Suwardi. 2004. Falsafah Hidup Jawa. Yogyakarta: Cakrawala. Jalaluddin. 1996.Psikologi Agama, cet. ke-6, Jakarta: Rajawali Pers.Frezer, James. 2009. The Golden Bough. New Zealand: The Floating Press.
Furseth. (2006). an Introduction to the Sociology of Religion. Ashgate Publishing Limited. Lorens, B. (2000). Kamus Filsafat. Gramedia.
Geertz Clifford. 1960. Abangan Santri dan Priyayi dalam Masyarakat Jawa, Jakarta : Pustaka Jaya.
Hutagalung, Mohammad Husen. 2007. Studi Eksistensi Aktivitas Ziarah Dan Prostitusi Di Kawasan Wisata Religi Gunung Kemukus, Purwodadi, Jawa Tengah. http://www.stptrisakti.ac.id/puslit/penelitian/artikel_husen.pdf (diakses 6 April 2015 pukul 16:35).
Kaelan. 2002. Filsafat Pancasila. Yogyakarta: Paradigma. Koentjaraningrat. 1984. Kebudayaan Jawa. Jakarta :Balai Pustaka. Koentjaraningrat. 1987. Sejarah Teori Antropologi 1.Jakarta :UI-press.
Koentjaraningrat. 1990. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : PT Aneka Cipta.
Mangunhardjana, A.1998. Isme-isme Dalam Etika dari A sampai Z. Yogyakarta: Kanisius.
Miles, Mattew dan Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif, bukusumber tentang metode-metode baru. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Mujiyah, N. (2014). Islam dan Budaya Lokal: Studi Etnografi Tentang Pitungan Boyongan Rumah Menurut Mbah Miran Di Dusun Klaci Jombang. UIN Sunan Ampel Surabaya.
Mulder, N. 1981.Kepribadian Jawa dan Pembangunan Nasional.Yogyakarta : Kanisius.
Mulder,Niels. 1999. Agama,Hidup Sehari-hari,dan Perubahan Budaya(Jawa,Muangthai dan Filipina). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Murder, N. 2001.Mistisme Jawa, ideolog Indonesia. Yogyakarta: LKIS.
Novitasari, R. D. (2015). Ritual Ziarah Makam Pangeran Samudro Di Gunung Kemukus Desa Pendem Kecamatan Sumberlawang Kabupaten Sragen. Universitas Negeri Semarang.
Oktiasasi, A. W., & Harianto, S. (2016). Perhitungan Hari Baik dalam Pernikahan. Jurnal Paradigma, 4(3). Pardi. (2018). Wawancara Dengan Bapak Pardi.
Permadi dkk. 2009. Filsafat Jawa. Yogyakarta: Panji pustaka.
Permatasari, B. F., & Habsari, N. T. (2015). Persepsi Masyarakat Desa Jiwan Terhadap Kalender Jawa Dalam Membangun Rumah. Agastya: Jurnal Sejarah Dan Pembelajarannya, 5(01), 165–182.
Pusat Informasi Pariwisata.Pesona Wisata Budaya Jawa TengahKabupaten Sragen. Booklet Dinas Pariwisata Jawa Tengah
Ricklefs, M. (2004). Sejarah Indonesia Modern. Serambi.
Sari, Indah Ambar; Azhar, M. A. (2016). Mitos dan Kekuasaan Studi Kasus Hegemoni Ngalap Berkah Gunung Kemukus Terhadap Pencarian Kekuasaan. EJurnal Politika, 1(1), 1–13.
Setiawati, R., & Kuswarno, E. (2016). Meaning construction of “ngalap berkah” ritual in mountain kemukus of central Java in Indonesia: An interpretation from a communication perspective. Man in India, 96(11), 4749– 4764.
Setiawati, R., & Safitri, K. A. (2018). Bahasa Pada Komunikasi Ritual Ziarah Ngalap Berkah Di Kawasan Wisata Gunung Kemukus Sragen Jawa Tengah. Jurnal Sosial Humaniora Terapan, 1(7), 21–31.
Sugiyono.2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung, Alfabeta.
Suprijono, Agus. 2013. Konstruksi Sosial Remaja Osing Terhadap Esoterisme Religio Magis Dalam Pembentukan Jatidiri. http://repository.upi.edu/472/4/D_IPS_0908403_CHAPTER1.pdf (diakses 6 April 2015 pukul 16:50).
Suseno, Magnis. 1991. Etika Jawa. Jakarta, Balai Pustaka
Suwahyu, Bayu W. 2014. Laku Ritual Nyanggar di Makam Raden Ngabehi Yasadipura.Skripsi. Semarang: FIS Unnes.
Tim Penyusun. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia, cet. ke-3, Jakarta: Balai Pustaka.
Triyoga, Lucas Sasongko. 1991. Manusia Jawa dan Gunung Berapi Persepsi dan Kepercayaannya.Yogyakarta.Gajah Mada University Press.
Yahya, “Dibalik Indahnya Kemukus” dalam Lantasa. Bandung : CV. Nabila Elita Media.2005
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Ajeng Faizah Nijma Ilma, Goro Binardjo, Dedi Supriadi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Most read articles by the same author(s)
- Maria Mu’ti Wulandari, Baginda Khalid Hidayat Jati, Malinda Aptika Rachmah, Ajeng Faizah Nijma Ilma, Edukasi Konsumsi Protein Hewan dan Pencegahan Stunting: Upaya Peningkatan Kesejahteraan Komunitas Desa Cipetung, Kabupaten Brebes , Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara: Vol. 4 No. 4 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
- Ajeng Faizah Nijma Ilma, Agus Arifin, Pahrul Fauzi, Indrawan Firdauzi, Muhammad Farid Alfarisy, Kajian Empiris Analisis Hambatan Dan Risiko Belanja Daerah Di Jawa Tengah , Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara: Vol. 3 No. 2.2 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara
Ajeng Faizah Nijma Ilma,
Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Indonesia,
Indonesia







