Peningkatan Sarana Pemanduan Wisata dalam Peningkatan Daya Tarik Wisata Desa Way Kalam, Kabupaten Lampung Selatan

Authors

  • Rahma Nur Komariah, Institut Teknologi Sumatera,  Indonesia
  • Eti Artiningsih Octaviani, Institut Teknologi Sumatera,  Indonesia
  • Mhd Muhajir Hasibuan, Institut Teknologi Sumatera,  Indonesia
  • Achmad Chalid Afif Alfajrin, Institut Teknologi Sumatera,  Indonesia
  • Tirta Setiawa, Institut Teknologi Sumatera,  Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.55338/jpkmn.v6i3.6575

Keywords:

Daya tarik wisata, Ekowisata, Hutan Lindung, Peta persebaran, Satwaliar

Abstract

Way Kalam merupakan desa penyangga Hutan Lindung Gunung Rajabasa (HLGR), sebagai

hutan hujan dataran rendah paling selatan Sumatera yang ditempati beragam jenis flora dan fauna termasuk jenis langka dan dilindungi. Kawasan desa Way Kalam memiliki potensi besar dan letak yang sangat strategis sebagai objek wisata karena letaknya yang tidak jauh dari ibukota provinsi didukung oleh akses mudah, serta tidak adanya pesaing sejenis pada radius 50 km. Namun, permasalahan sosial kehutanan seperti perburuan, dan pengambilan sumberdaya lainnya beberapa kali terjadi di dalam kawasan. Hal ini terjadi karena rendahnya manfaat ekonomi yang dirasakan secara langsung dari wisata di desa penyangga HLGR. Salah satu cara meningkatkan daya tarik adalah dengan peningkatan sarana pemanduan ekowisata. Potensi atraksi wisata dari aspek satwaliar yang ditawarkan di lokasi sangat besar. Oleh karena itu, solusi yang ditawarkan tim berupa peta pemanduan persebaran satwa liar yang dapat diakses oleh pengunjung sehingga meningkatkan daya tarik wisata yang ditawarkan kepada pengunjung.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amaliyah, A. (2023). Pemberdayaan kelompok usaha perhutanan sosial dalam meningkatkan kesejahteraan anggota kelompok di Desa Way Kalam Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan (Skripsi Sarjana). Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, Bandar Lampung.

Bonar, S. (2024). Keanekaragaman kelelawar sub-ordo Megachiroptera di Gunung Rajabasa, Lampung Selatan (Skripsi Sarjana). Institut Teknologi Sumatera, Lampung.

FORESTA. (2023). Laporan Ekspedisi Orangutan di Way Kalam, Hutan Lindung Gunung Rajabasa. Bandar Lampung: FORESTA.

Hutahaen, R. (2024). Keanekaragaman jenis kelelawar sub-ordo Microchiroptera di Gunung Rajabasa dilengkapi dengan karakter suara echolokasi (Skripsi Sarjana). Institut Teknologi Sumatera, Lampung.

Ismoyo AC. 2021. Penataan Permukiman Informal Kota Menjadi Daerah Tujuan Wisata Studi Kasus: Kampung Tridi, Malang. Jurnal Arsitektur ALUR 4(1): 1-10.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). (2019). Laporan capaian kinerja peningkatan efektivitas pengelolaan kawasan konservasi tahun 2015–2019. Jakarta: Direktorat Kawasan Konservasi, Direktorat Jenderal KSDAE, KLHK.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). (2023). Laporan capaian kinerja peningkatan efektivitas pengelolaan kawasan konservasi tahun 2020–2023. Jakarta: Direktorat Kawasan Konservasi, Direktorat Jenderal KSDAE, KLHK.

Kurniawati, E. & Wahyudi, A. (2021). Strategi Penataan Kawasan Wisata Berbasis Daya Tarik dan Estetika Lingkungan. Jurnal Lanskap Indonesia 13(2):121–131.

Nugroho, I. (2015). Ekowisata dan Pembangunan Berkelanjutan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nurbandi, W. (2022). Perdagangan ilegal online pada burung beo yang sangat terancam punah di Indonesia: celah dalam penegakan hukum sektor swasta. Jurnal Konservasi Hayati Indonesia 10(2):101–110.

Rochayati, N., Pramunarti, A., & Herianto, A. (2016). Upaya pelestarian potensi pariwisata dan pengembangan ekowisata kawasan konservasi Taman Wisata Alam Bangko-Bangko Desa Batuputih Kecamatan Sekotong Kabupaten Lombok Barat. Paedagoria. Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Kependidikan 3(1):14–23.

Salampessy, M. L., Febryano, I. G., Martin, E., Siahaya, M. E., & Papilaya, R. (2014). Cultural capital of the communities in the mangrove conservation in the coastal areas of Ambon Dalam Bay, Moluccas, Indonesia. Procedia Environmental Sciences, 23, 222–229. https://doi.org/10.1016/j.proenv.2015.01.034

Sari, A. (2024). Keanekaragaman jenis mamalia di Gunung Rajabasa, Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan (Skripsi Sarjana). Institut Teknologi Sumatera, Lampung.

Wulandari, D. & Santoso, B. (2019). Pengaruh Infrastruktur Pariwisata terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pengunjung di Kawasan Wisata Alam. Jurnal Ilmu Ekonomi & Sosial 7(1):55–66.

Yunica, R., Febryano, I. G., Qurniati, R., & Wulandari, C. (2017). Modal sosial dalam pengelolaan agroforestri di Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Rajabasa. Jurnal Sylva Lestari 5(2):1–10.

Downloads

Published

2025-07-26

How to Cite

Komariah, R. N. ., Octaviani, E. A. ., Hasibuan, M. M. ., Afif Alfajrin, A. C. ., & Setiawa, T. . (2025). Peningkatan Sarana Pemanduan Wisata dalam Peningkatan Daya Tarik Wisata Desa Way Kalam, Kabupaten Lampung Selatan. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Nusantara, 6(3), 3702-3708. https://doi.org/10.55338/jpkmn.v6i3.6575

Most read articles by the same author(s)