Penerapan Forward Chaining Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus (Memakai Baju) Pada Anak Usia 4 Tahun Di Denali Development Centre

Authors

  • Ria Anggriani, Universitas Bina Darma,  Indonesia
  • Desy Arisandy, Universitas Bina Darma,  Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.55338/jpkmn.v5i1.2570

Keywords:

Forward Chaining , Perkembangan anak , Dressing skill , Motorik halus , Daycare

Abstract

Daycare merupakan salah satu sarana pengasuhan & penitipan anak usia mulai 1– 5 tahun selama di Denali Development Centre, anak-anak menjalani kegiatan harian namun yang dibuat dengan jadwal khusus dengan jam operasional pukul 07.30-16.30 WIB. Daycare hadir sebagai partner bagi orangtua dalam mengasuh dan membersamai anak bertumbuh serta berkembang, Daycare dipantau oleh tenaga profesional yaitu Psikolog Anak dan Dokter sehingga terencana dan dapat menstimulasi tumbuh kembang anak. Untuk mencapai pertumbuhan itu diperlukan stimulus bahkan rangsangan pendiikan secara membagikan petunjuk yang sesuai supaya tidak terlambat. Secara membagikan kebiasaan dengan berulang bahkan continue pada apa yang akan ditumbuhkan oleh karena itu anak ingin mendapatkan sebuah kesuksesan dalam pertumbuhan bahkan penguasaan pada kemampuan khusus. penguasaan pada keterampilan bina diri ini yakni satu diantara susunan yang tentunya penting bahkan wajib dimiliki pada anak (Beirne- Smith, et. al., dalam Wick-Nelson & Israel, 2015). Metode harus tepat agar anak bisa memiliki keterampilan terkait pakaianya sendiri. Weber (dalam Lee, et. al., 2014) menjelasakan dengan chaining yakni salah satu teknik yang sangat efektif untuk mengajarkan anak-anak. Metode forward chaining adalah pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran atau pelatihan keterampilan, termasuk dalam meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak. Metode ini nantinya mempermudah anak- anak yang mempunyai atau mengalami kesusahan dalam memahami sesuatu dengan umum. Berdasarkan hasil menjalankan program selama 4 hari dengan 8 sesi pertemuan, dapat dinilai bahwa A bisa melakukan 6-7 tahapan dari 9 tahapan yang disediakan. Setelah diajarkan cara  intervensi keterampilan A dalam mengenakan baju kaos terjadinya perubahan penambahan, meskipun belum seluruh tahapan dikuasai oleh A.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ilmu Sosial Humaniora, dan Seni, 2(1), 302. https://doi.org/10.24912/jmishumsen.v2i1.1676

Journal, 1(1), 92–105. https://doi.org/10.54045/ecie.v1i1.35

Jannah, M. (n.d.). Tugas tugas Perkembangan Pada Masa Kanak Kanak Jiptummpp-gdl-nurirosyad-49786-3-babiil-i.pdf. (n.d.).

Juandi, N., & Tirta, S. (2018). Penerapan Forward Chaining Untuk Kabupaten Nganjuk Tahun Pelajaran 2015/2016. 2(2).

Meningkatkan Kemampuan memakai Baju Pada Anak Penyandang Disabilitas Intelektual Sedang . Jurnal Muara

Jurnal pengabdian Kepada Masyarakat Nusantara (JPKM)

Motase Pada Anak Kelompok B RA-Alhidayah Nangunan Kecamaaatan prambon Menggunakan Metode forward Caining. 1(1).

Nurgiyantoro, B. (2005). ahap Perkembangan Anak Dan Pemilihan Bacaan Sastra Anak. 2. Salisah, F. N., Lidya, L., & Defit, S. (2015). Sistem Pakar Penentuan Bakat Anak DenganMODUL%20PENGEMB.%20MOTORIK%20HALUS%20AUD.pdf. (n.d.).

Sriyanto, A., & Hartati, S. (2022). Perkembangan Dan Ciri-Ciri Perkembangan Pada Anak Usia Dini. 1.

Talango, S. R. (2020). Konsep Perkembangan Anak Usia Dini. Early Childhood Islamic Education

Yulianto, D., & Awalia, T. (2017). Meningkatkan kemampuan Motorik halus melalui kegiatan

Downloads

Published

2024-03-16

How to Cite

Anggriani, R., & Arisandy, D. . (2024). Penerapan Forward Chaining Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus (Memakai Baju) Pada Anak Usia 4 Tahun Di Denali Development Centre. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Nusantara, 5(1), 1235-1240. https://doi.org/10.55338/jpkmn.v5i1.2570