Sosialisasi Risiko Pernikahan Dini Pada Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Fatchussalam Sebagai Upaya Pencegahan Stunting

Abstract

Kasus stunting merupakan bagian dari isu publik yang hingga kini belum bisa tuntas sepenuhnya di Indonesia. Terutama pada kabupaten Probolinggo sendiri menurut data survei memperoleh angka stunting sebesar 23,3 persen. Salah satu penyebabnya merupakan pernikahan dini. Pernikahan dini ini didasari oleh beberapa faktor seperti sosial, ekonomi, dan rendahnya tingkat pendidikan yang ada. Dari minimnya pengetahuan dan pemahaman mengenai dampak dari pernikahan dini yang ada di masyarakat membuat tim mahasiswa KKNT MBKM melakukan kegiatan pengabdian melalui sosialisasi atau penyuluhan pada lembaga pendidikan seperti Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Fatchussalam di desa Muneng Kidul, Kecamatan Sumberasih dengan sasarannya para santriwati.Tujuan dari sosialisasi ini adalah agar generasi muda utamanya perempuan agar tidak mudah memutuskan untuk melakukan pernikahan dini karena terdapat dampak baik bagi kesehatan tubuhnya maupun calon keturunannya di masa depan. Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah observasi dan diskusi. Tahapan pada pelaksanaannya yaitu observasi, perencanaan, sosialisasi, dan diskusi. Hasilnya terdapat terdapat peningkatan pemahaman dari santriwati mengenai pernikahan dini yang diperoleh dari proses diskusi bersama. Hasil lain dari dari kegiatan sosialisasi yang dilakukan ini juga menambah wawasan mengenai materi yang di berikan sehingga mereka mampu berpikir lebih jauh lagi mengenai pernikahan dini dan dampaknya.